Sejarah Desa Pakraman Tangkid

06 April 2018 10:44:14 WITA

Sejarah Desa Pakraman Tangkid

KATA PENGANTAR

 

            Sebelum saya mulai untuk menceritakan tentang Desa Adat Tangkid Keperbekelan Tamblang Kecamatan Kubutambahan Kabupaten Daerah Tingkat II Buleleng ini, saya awali dengan menghanturkan pangenjali umat ‘’ Om Suastiastu’’.

            Rasa Puji dan Syukur saya ucapkan kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa/ Tuhan yang Maha Esa, karena berkat rahmat beliau kami bisa menulis Ekalikita ini. dari hasil pemikiran keputusan Masyarakat Desa Adat Tangkid, di setujui oleh Klian Desa dan Klian Dusun, saya mengucapkan terimakasih banyak semoga diberikan anugrah oleh Ida Sanghyang Widhi Wasa.

Kepada para Pembina lomba Desa Adat Kecamatan Kubutambahan sudah banyak memberikan arahan kepada Masyarakat/ kram Desa Adat Tangkit saya mengucapkan terimakasih.

Kepada Prajuru Desa Adat dan Dusun, serta Klian Desa Adat lain, banyak membantu dalam pembuatan Ekalikita ini, saya mengucapkan btermakasih.

Kepada Masyarakat/ krama Desa Tangkid laki-perempuan, serta truna-truni, karena persatuan sehingga Ekalikita ini bisa selesai, dan tidak lupa saya mengucapkan banyak terimakasih.

saya Masyarakat/ krama Adat Tangkid, sudah berusaha menyelesaikan Ekelikita ini dengan sebaik-baiknya, tetapi mungkin ada kekurangannya, kami Masyarakat Desa Adat Tangkid mohon masukan dari berbagai pihak untuk digunakan sebagai pedoman di waktu yang akan datang.

 

 

SEJARAH DESA ADAT TANGKID

Om Awigenam Astu Nama Sidam

            Om Ksamakena Ngawang Teki, supaya tidak terkena/mendapat Raja pinulah (terbebas dari Dosa) oleh Batara sami, utamanya oleh Ida Sanghyang Parama Purusa, supaya terbebas dari Dosa (Raja Pinulah ring Sapasiraui Anugraha Winedere Mungguinglepahan, luput ring papanerakapamitulah (Upa Derawa), Om Astu Tat Astu.

seperti diceritakan oleh penglingsir, tentang Desa Tangkid seperti di bawah ini ;

 (Paripurna Pama Hayu Dening kulawarga para semeton sentana dik  Desa-desa manden setata eling ring kamimitan), di Doakan dengan sempurna agar keluarga, serta anak cucu kalau lupa dengan asal maka dia akan kena hukuman, banyak kerja kurang makan.

            Om Astu Tat Astu

            Pada jaman dahulu Desa Tangkid itu masih berada di Bukit Sinunggal bernama Desa Sarigampil (atau berada di Wilayah Desa Tajun). Pada saat itu memiliki Krama sebanyak 118 (1718 KK)

            memiliki Pura Puseh, Pura Dalem, Setra, dan menjadi pengemit dangkayangan pura bukit sinunggal atau mendapatkan tugas menjadi pemangku bukit. serta memiliki ilen-ilen di Desa sarigampil yang dijaga oleh keturunan mangku bukit, sampai sekarang masih menyungsung pura Puseh, Pura Bukit Sinunggal, tetapi ngayat dari Desa Tangkid.

            Lama kelamaan ada cendala (Raja Bali berperang melawan Belanda) kemudian kena tipu muslihat, pawongan Desa yang di kelilingi dengan bambu gesing di lempari dengan uang perak oleh orang belanda, hal itu menyebabkan bambu itu berhasil dirobohkan, kemudian memyebabkan kekacauan dan musuh bisa masuk setelah perang besar terjadi, kemudian bergeser Masyarakat Desa Sarigampil itu dan semua miliknya di bawa, dan mengungsi ke bukit siange (Depeha) dan Desa itu masih bernama sarigampil.

            Terkenal yang menjadi peminpin Masyarakat itu bernama Ratu Ngurah Susunan dan memiliki Rakyat 1718 KK di Wilayah Indra Pura (Depeha) : memiliki adik bernama Ratu ayu  (kakak beradik) karena lama berada di bukit siange, memiliki setra di bukit barak, pada saat itu ada Jero Pasek dari Indra Pura yang mencintai Ni Ratu Ayu (terkena tipu muslihat) kemudian nyeburang raga (nyerod kasta), tetapi kakaknya ratu ngurah susunan memutuskan agar adiknya dibuang, dan di tempatkan di munduk tukad yeh gede (yeh basang Bulian) dan di akui munduk itu berbatasan sampai ke pura penyusuan dane Made Agung , sekarang menjadi Desa Bulian.

            Hal itu kemudian bergeser ke Singkung, masih Rakyatnya 1718 KK, dan semua miliknya di bawa ketempat yang bernama Singkung (karena melinggih Ida Sang Kung) kemudian di sebut Singkung.

            Aji Ratu Ngurah Susunan (kakaknya Ida Ratu Ayu di Bulian ), sampai sekarang masih di cirikan di Pura Dalem, Pura Bale Agung dan di Setra. karen kasihan dengan adiknya Ratu Ayu kemudian di berikan sawah atau kebun, tidak dibenarkan lagi asah linggih.

            Saat itu Desa Sarigampil itu kemudian diganti namanya menjadi Desa Singkung. Rakyatnya masih sebanyak 1718 KK, dan para Punggawa dan Para Mentri masih aktif dan bisa membuat Awig-awig samatra dengan Lontar, sampai sekarang masih ada ciri atau bukti.

            Tidak lama kemudian ada lagi cendala (masala/kendala), (direbut gatel atau sidem), dari saat itu kemudian berpencarlah Masyarakat dan anaknya, para Punggawa, Bala Prajurit di bagi-bagi dan membawa Due atau Prelingga, masing-masing yang berpisah ke barat rakyatnya 850 KK ada di Manasa (Bengkala), Gunug Sekar (Sangsit dangin yeh), telaga Sari (Jineng Dalem), Sekar Melilit (Pegadungan), Munduk Tajun (Gobleg), Tegal Sakti Pigit (Bila Tua), Dalem Kangin ( Bontihing), Sang Panditan (Buni) (Sangburni), tegal dan Dadia- dadia Buleleng Barat.

            Yang lagi 850 KK kembali ke Bukit Sinunggal, tetapi sudah ada Pondokan di Tajun, itu yang menyebabkan kemudian menyebar (maudeh-udehan) di wilayah Gunung Sinunggal kemudian di buatkan Pura Puseh, tempat itu sekarang sering disebut Banjar Pudeh, dan ada lagi mengungsi ke munduk Tegal, karena itu disebut Desa Tegal, dan sudah umum berdasarkan dudonan, kalau ada upacara di Gunung Sinunggal menjadi Ekor (Desa Tangkid di Depan, Desa Tegal di Belakang).

            Sisanya lagi 18 KK mengungsi lagi ngalerang memindahkan diri (nangkidang Raga) yang di pimpin oleh Ida Ratu Ngurah Susunan. ditempat yang baru kemudian Ida Ratu yang di ikuti Rakyatnya membuat Kahyangan Tiga yaitu Pura Bale Agung dan Pura Dalem, tetapi Pura Pusehnya masih tetap di Bukit Sinunggal. di tempat yang baru itu Desanya disebut Desa Tangkid sampai sekarang.

Karena Pura Pusehnya tetap di Pura Bukit Sinunggal kemudian Masyarakat atau kerama Desa di Desa Tangkid membuat Pengayatan Pura Puseh di Bale Agung, Ngemit Prasasti malih Pralingga . semua saudaranya yang jauh-jauh ikut menghaturkan sarana dan lain sebagainya.

            Sesudah selesai Pura Itu kemudian ngaturin semua keluarganya yang terpisah itu datang (rauh sami bencah ring dik-widik) pada saat ngodalin ada orang Kodal (kerauhan), di sampaikan Druene/ Prasatinya bertempat di Munduk Gobleg, dan sepakat Pretisentananya semua menyungsung. selama tiga Bulan kemudian ada Bathara Kodal, disampaikan Prasastinya mengambil. pada saat itu Ratu Aji Susunan sudah meninggal, masih Pemangku Bukit yang mengikuti para Ulu, Truna Pesaren lengkap dengan ilen-ilen datang kemunduk Gobleg untuk mengambil Prasasti itu dan di sambut baik oleh Masyarakat Munduk Gobleg, menginap (mekemit) tiga hari, sesudah upakaranya di haturkan kemudian diambil prasasti itu oleh mangku bukit, tetapi tidak mau keluar (nenten kayun medal).

karena tidak mau keluar (medal), kemudian di gantikan oleh Ulu di Munduk Gobleg dan di perintahkan agar di tulis dengan rontal, tetapi tidak bisa selesai.

hal itu membuat masyarakat di munduk gobleg tidak mau membantu, tetapi selalu memdoakan (pendak  ring niskala).

            Sesampainya di munduk gobleg, lagi ada keluarga Aji Ratu Susunan mengambil Kul-kul Mas akan di linggihkan di dalem kangin (Bontihing), karena mengambil berdasarkan memaksa  kemudian hancur duene di tukad grembiang Bontihing, hanya panggulnya saja yang di linggihkan di Tangkid, hal itu ada kemudian pandita yang bersembunyi di bawah pohon buni di wilayah pakisan ,itu yang menyebabkan ada Desa Sang Burni dan masih menyungsung ke Tangkid. kemudian ada Ratu Sakti Pingit, bersembunyi di bawah pohon Bila yang sudah Tua, tempat itu sekarang menjadi Desa Bila Tua.

            Baiklah hanya demikian yang bisa kami sampaikan dengan mengumpulkan cerita-cerita anak lingsir, pasti banyak kekurangannya, oleh karena itu kami memohon maaf.

 

Om Santih, Santih, Santih, om.

Dokumen Lampiran : Sejarah Desa Pakraman Tangkid


Komentar atas Sejarah Desa Pakraman Tangkid

11 Juni 2019 15:20:44 WITA
02 Juni 2019 07:12:53 WITA

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Komentar Terkini

Media Sosial

FacebookTwitterYoutube

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Chat Via WhattsApp

Lokasi Tamblang

tampilkan dalam peta lebih besar