Memperingati Hari Raya Waisak

Administrator Desa Tamblang 09 Mei 2025 08:22:03 WITA

Hari Raya Waisak adalah perayaan penting bagi umat Buddha, memperingati tiga peristiwa agung: kelahiran Pangeran Siddhartha, pencapaian Penerangan Sempurna menjadi Buddha, dan Parinibbana (wafatnya) Sang Buddha. Momen suci ini menjadi waktu untuk merenung, mengembangkan cinta kasih universal, menebar kedamaian, serta memperkuat tekad dalam menjalankan Dhamma demi kebahagiaan semua makhluk.Dilansir dari situs Kementerian Agama (Kemenag) RI, Waisak menjadi momen penting untuk merefleksikan ajaran Buddha tentang kedamaian batin, kasih sayang, dan pembebasan dari penderitaan duniawi.

Nah, Kawan Tamblang News, perayaan ini bukan hanya bersifat ritual tetapi juga sarat makna spiritual yang mendalam. Lalu, apa sebenarnya yang diperingati pada Hari Raya Waisak dan bagaimana makna Tri Suci Waisak bagi umat Buddha?

Asal Usul Hari Raya Waisak

Tri Suci Waisak adalah momen penting bagi umat Buddha yang memperingati tiga peristiwa utama dalam kehidupan Buddha Gautama. Yaitu kelahirannya sebagai Pangeran Siddharta, pencapaian penerangan agung, serta Parinibbana atau wafatnya.

1. Kelahiran Pangeran Siddharta Gautama

Pada 623 SM, Siddharta Gautama lahir di Taman Lumbini, wilayah yang kini berada di perbatasan Nepal dan India. Meski tumbuh dalam kemewahan sebagai seorang pangeran, ia tidak menemukan ketenangan batin dan mulai mempertanyakan makna hidup.

Pencariannya inilah yang menjadi titik awal perjalanan spiritual besar. Kelahiran Siddharta dipandang sebagai momen penting, karena dari sanalah lahir sosok yang kelak membuka jalan menuju pencerahan bagi banyak makhluk.

2. Pencapaian Penerangan Agung

Pada usia 35 tahun setelah bertapa dan bermeditasi di bawah pohon Bodhi di Bodh Gaya, India, Siddharta Gautama mencapai penerangan agung pada tahun 588 SM. Setelah melewati pergulatan batin dan praktik spiritual yang keras.

Beliau menyadari hakikat penderitaan, penyebabnya, serta jalan pembebasannya. Pencerahan ini mengubah dirinya menjadi Buddha yang tercerahkan dan menjadi dasar bagi lahirnya ajaran-ajaran tentang kebijaksanaan mulai disampaikan kepada dunia.

Awalnya, ketiga peristiwa ini diperingati secara terpisah. Namun seiring waktu, semuanya digabungkan dalam satu perayaan yang utuh dan reflektif yakni Waisak. Penggabungan ini memungkinkan umat Buddha mengenang perjalanan spiritual Buddha secara menyeluruh.

Keputusan untuk menjadikan Waisak sebagai perayaan internasional ditetapkan dalam Konferensi Persaudaraan Buddhis Sedunia (WFB) tahun 1950 di Sri Lanka. Sejak itu, Waisak dirayakan secara global, meskipun perayaannya beragam sesuai budaya masing-masing negara.

Tema Hari Raya Waisak 2025 Indonesia

Tahun ini, perayaan Waisak mengangkat tema "Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia", yang dipilih oleh Kementerian Agama (Kemenag) melalui Surat Pemberitahuan Tema Waisak 2569 BE/Tahun 2025.

Selain tema utama, perayaan Waisak 2025 juga dilengkapi dengan enam subtema yang menggambarkan nilai-nilai ajaran Buddha yang relevan dengan kehidupan berbangsa, beragama, dan bermasyarakat di zaman modern.

  1. Kebijaksanaan Dasar Keluhuran Bangsa
  2. Tingkatkan Mawas Diri dan Kebijaksanaan untuk Buddha Sasana Lestari, Berkembang dan Maju
  3. Pengendalian Diri Membawa Kedamaian Dunia
  4. Semangat Kebersamaan untuk Indonesia Maju
  5. Menjaga Sila, Membangun Keluhuran Bangsa
  6. Kekuatan Moral, Membangun Kemuliaan Bangsa

Dokumen Lampiran : Memperingati Hari Raya Waisak


Komentar atas Memperingati Hari Raya Waisak

Formulir Penulisan Komentar

Nama
Alamat e-mail
Komentar
 

Layanan Mandiri


Silakan datang / hubungi perangkat Desa untuk mendapatkan kode PIN Anda.

Masukkan NIK dan PIN!

Media Sosial

FacebookYoutube

Statistik Kunjungan

Hari ini
Kemarin
Jumlah Pengunjung

Powered by DaysPedia.com
22359pm
Kamis, 8 Mei
6:56am 12:10 7:06pm

Kotak Saran

Lokasi Tamblang

tampilkan dalam peta lebih besar